![]() |
Di makam KH. Hasan Anwar, seorang ulama pejuang dari Gubug. (Dok Sekolah) |
Tujuan ziarah dan rekreasi yang dituju, menurut Laela Nurisysyafa’ah, adalah makam KH. Hasan Anwar dan objek wisata Api Abadi Mrapen.
Laela Nurisysyafa’ah menambahkan, selain dalam upaya menanamkan spirit kepahlawan dalam momentum peringatan HUT ke-79 RI, Zarkasi juga dalam rangka memperkenalkan dan mendoakan secara khusus seorang ulama sekaligus pejuang yang gugur dalam mempertahankan kemerdekaan.
“Sejauh yang kami tahu, KH. Hasan Anwar adalah seorang kiai dan ulama sekaligus seorang pejuang yang gugur saat mempertahankan kemerdekaan bersama sejumlah santrinya di Gubug,” jelas Laela Nurisysyafa’ah.
![]() |
Berfoto bersama di kompleks Api Abadi Mrapen. (Foto: Dok Sekolah) |
Dalam kegiatan Zarkasi ini, lanjut perempuan yang akab disapa Bu Nuris Itu, anak-anak diajak berziarah ke makam KH. Hasan Anwar yang terletak satu kompleks dengan masjid dan pesantren KH. Hasan Anwar di Jalan KH. Hasan Anwar I, Gubug.
Di makam KH. Hasan Anwar, anak-anak dan sejumlah wali murid yang ikut serta, diajak melakukan zikir dan doa bersama dipandu oleh salah seorang guru RAIT Ilma Nafia Godong, Muhammad Irpan Nur Prayoga atau akrab disapa Pak Yoga.
Sebelum masuk ke kompleks makam, anak-anak mendapatkan cerita dari Ketua Yayasan Mutiara Ilma Nafia Grobogan, Badiatul Muchlisin Asti, sekilas tentang perjalanan hidup KH. Hasan Anwar sejak lahir, menimba ilmu, mendirikan pesantren, hingga ikut berjuang mengusir penjajah Belanda dan gugur sebagai seorang syuhada.
“Harapannya sejak dini mereka ditanamkan semangat kepahlawanan dan dapat meniru jejak keteladanan KH. Hasan Anawar sebagai seorang penuntut ilmu yang tekun, kemudian mengembangkan syiar Islam, dan berjuang mengusir penjajah,” terang Badiatul Muchlisin Asti.
Setelah dari makam KH. Hasan Anwar, rombongan bertolak menuju ke objek wisata Api Abadi Mrapen dan setelah itu kembali ke sekolah.